Daftar harga samurai asli jepang pedang samurai terbaru Desember 2024
Paket Pedang Samurai Hand Roll Tombol 5 hitam kumbang untuk pertunjukan seolah pedang samurai asli jepang bilah panas putus paku asli dan anti magnit
Kerajinan Pedang selendang decker samurai jepang samurai selendang replika pedang samurai asli peninggalan jepang di indonesia
Pedang samurai roll tombol 5 asli kerajinan baru replika duplicate dari pedang samurai asli katana jepang roll tombol 5 putus paku bonus paku sulap
Pedang samurai selendang merah bata tanpa drat anti magnit bukan pedang samurai putus paku samurai asli jepang putus paku pedang samurai jepang asli
SAMURAI KATANA PEDANG JEPANG ASLI BAJA BOHLER K110 GERMANY SHIN GUNTO BLACK
KATANA SAMURAI PEDANG JEPANG ASLI SHIN GUNTO SHOGUN BLACK BAJA PER
Samurai roll tombol tidak anti magnit anti karat Pedang Samurai Katana Samurai Putus Paku Katana Putus Paku hardcase softcase samurai Asli Jepang
Pedang samurai roll tombol 5 sumane asli kerajinan replika dari harga pedang samurai asli katana jepang roll tombol 5 putus paku 12 cm peniti panas
Pedang Samurai Selendang Anti Magnit Pedang samurai katana asli samurai jepang asli pedang samurai asli peninggalan Jepang putus paku rekayasa
Pedang shin gunto crew type 98 asli original jepang samurai katana wakizashi
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Pedang Samurai Katana SHIN GUNTO Tentara Jepang RR90B Natural
Kerajinan Pedang selendang decker samurai jepang samurai selendang replika pedang samurai asli peninggalan jepang di indonesia
Pedang Katana Samurai SHIN GUNTO Tentara Jepang RR90B Hitam
Paket Pedang Samurai Hand Roll Tombol 5 hitam kumbang untuk pertunjukan seolah pedang samurai asli jepang bilah panas putus paku asli dan anti magnit
Pedang samurai selendang merah bata tanpa drat anti magnit bukan pedang samurai putus paku samurai asli jepang putus paku pedang samurai jepang asli
Pedang samurai roll tombol 5 asli kerajinan baru replika duplicate dari pedang samurai asli katana jepang roll tombol 5 putus paku bonus paku sulap
TERMURAH SEINDONESIA pedang samurai katana baja damaskus damascus bilah golok pisau besi damaskus shingunto sigunto shigunto jepang
pedang katana samurai the last black white senjata pedang shogun jepang anime cosplay
SAMURAI KATANA RORONOA ZORO SHUSUI PEDANG JEPANG SUPER TAJAM
KATANA SAMURAI PEDANG JEPANG BARONG FULL BLACK BAJA STRIP SUPER TAJAM
Belanja di App banyak untungnya:
Hasil Pencarian Samurai Asli Jepang Pedang Samurai
Samurai asli jepang pedang samurai terbanyak dilihat
Nationalgeographic.co.id—Sejarah samurai membentang selama 700 tahun di Kekaisaran Jepang. Selama itu, ada banyak samurai-samurai hebat yang mengukir sejarah Jepang. Salah satu yang terhebat dan terkenal adalah Miyamoto Musashi.
Musashi merupakan ahli pedang dan ronin yang dihormati di Jepang. Kisah hidupnya yang menarik membuat Musashi menjadi salah satu ikon budaya paling terkenal di Negeri Matahari Terbit itu.
Kehidupan Miyamoto Musashi
Detail kehidupan Musashi sering dikaburkan oleh dongeng dan fantasi. Bahkan identitas ibunya pun diperdebatkan. Meskipun demikian, beberapa sejarawan berhasil mengumpulkan fakta-fakta seputar samurai terhebat di Kekaisaran Jepang ini.
Ia diyakini lahir pada tahun 1584 di provinsi Harima Jepang di Honshu barat di desa Miyamoto. Musashi juga dikenal sebagai Shinmen Takezo atau Niten Dōraku. “Konon, ia membunuh lawan pertamanya pada usia 13 tahun bernama Bennosuke,” tulis Joseph Williams di laman All That’s Interesting.
Ayahnya adalah Miyamoto Munisai, juga seorang seniman bela diri terkenal. Dari ayahnya, hati dan jiwa Musashi mewarisi kecintaan pada pedang dan berhasrat untuk menjadi pendekar pedang terhebat di Jepang. Meski begitu, ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya.
Seiring dengan bertambahnya usia, ia lebih berpengalaman dengan pedang. Karena itu, Musashi menjadi kritis terhadap teknik seni bela diri ayahnya. Ini memprovokasi ayahnya. Ini menyebabkan Musashi sering melarikan diri dari rumah ke rumah Pamannya Dorinbo. “Pamannya adalah pendeta Shinto, yang nantinya akan bertanggung jawab atas dirinya,” imbuh Williams.
Ketegangan antara ayah dan anak mencapai puncaknya ketika suatu hari Musashi mengkritik teknik ayahnya. Tentu saja tindakan putranya memicu reaksi keras dari pria itu. Munisai melemparkan belati dan pedang ke arah anak itu. Musashi menghindari keduanya. Ia pun meninggalkan rumah masa kecilnya dan tinggal bersama sang paman.
Miyamoto Musashi menjadi seorang ronin
Musashi tumbuh dalam masa perubahan besar di Kekaisaran Jepang. Kekaisaran ini bergolak dengan perang feodal. Saat itu, Keshogunan Ashikaga yang berkuasa lama semakin menurun kemudian runtuh sepenuhnya pada tahun 1573.
Pada tahun 1600, Kekaisaran Jepang terbagi menjadi dua kubu. Kubu di timur yang mendukung Tokugawa Ieyasu, pendiri Keshogunan terakhir. Sedangkan kubu di barat mendukung Toyotomi Hideyori.
Berasal dari barat, Musashi bertugas dalam pasukan Hideyori yang terbukti tidak beruntung setelah Pertempuran Sekigahara. Di pertempuran itu, Ieyasu menang dan mengokohkan kekuasaannya atas Kekaisaran Jepang.
Musashi entah bagaimana berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya. Saat itu, dia telah menjadi seorang ronin, seorang samurai tanpa tuan. Musashi memutuskan untuk mencari ambisi hidupnya. Ia pun menjadi seorang shugyosha, samurai yang mengembara untuk mengasah keterampilan dan keberanian melalui duel mematikan.
Duel di Kekaisaran Jepang pramodern adalah urusan serius dan seringkali mematikan. Bahkan ketika menggunakan pedang kayu (bokken) seperti yang biasa dilakukan Musashi. Namun kematian bukanlah tujuan akhir bagi Musashi dan samurai lainnya.
Duel pertama Musashi adalah pada usia 13 tahun di mana dia menerima tantangan terbuka dari seorang samurai tua bernama Arima Kihei. Duel itu berakhir dengan tewasnya Arima Kihei. Musashi berduel dengan lawan mahir lainnya pada tahun 1599 dan menang.
Duel Musashi yang paling terkenal adalah dengan klan Yoshioka Kyoto pada 1604.
Yoshioka terkenal sebagai guru seni bela diri bagi keluarga shogun yang sudah meninggal. Musashi pertama-tama menantang dan mengalahkan saudara laki-laki tertua Yoshioka, Seijiro. Duel itu berakhir sangat buruk sehingga Seijiro mencukur kepalanya dan menjadi seorang biarawan.
Kakak kedua, seorang pendekar pedang yang sama terampilnya bernama Denshichiro, berusaha membalas dendam dalam duel kedua. Musashi melucuti senjata Denshichiro dan memukulnya begitu keras dengan bokken. Alih-alih membalaskan dendam, Denshichiro tewas seketika.
Miyamoto Musashi bertarung dengan menggunakan dua pedang. Inilah gaya bertarung yang membuat Musashi menjadi terkenal: Niten Ichi-ryu atau Gaya Dua Langit atau Dua Pedang.
Pengikut Yoshioka bernafsu untuk membalas dendam dan mungkin lusinan dari mereka berusaha membunuh Musashi. Namun ia membela diri dengan menggunakan dua pedang. Inilah gaya bertarung yang membuat Musashi menjadi terkenal: Niten Ichi-ryu atau Gaya Dua Langit atau Dua Pedang.
Duel bersejarah dengan Sasaki Kojiro
Musashi menghabiskan beberapa tahun berikutnya mengembara di Kekaisaran Jepang dan menantang orang lain untuk berduel. Lawannya berniat untuk mengasah keterampilannya dan memperkuat reputasinya. Sebagian besar kisah duel ini hilang dari sejarah.
Namun, duel terpentingnya adalah duel terakhirnya melawan Sasaki Kojiro.
Sasaki Kojiro adalah ahli pedang dari klan Hosokawa yang menguasai Kokura di Kyushu utara, Jepang. Kojiro dikenal dengan teknik tsubame gaeshi-nya yang secara kasar berarti "memutar pedang dengan kecepatan burung layang-layang". Dia juga dikenal dengan pedang panjangnya yang bernama “Drying Pole.”
Reputasi Sasaki Kojiro dikenal di seluruh Kekaisaran Jepang dan dijuluki sebagai “Iblis dari Provinsi Barat”. Dia menggunakan nama pertempuran Ganryu yang berarti batu besar dan dikabarkan tidak pernah kalah dalam duel.
Pedang Kojiro panjang dan dia bertarung dengan pakaian formal. Musashi bertekad untuk mengalahkan ahli pedang luar dalam.
Maka Musashi menantang Kojiro melalui salah satu mantan murid ayahnya yang merupakan pejabat senior di Kokura. Persetujuan diberikan dan tanggal ditetapkan pada pagi hari tanggal 13 April 1612. Lokasi duel tersebut adalah sebuah pulau kecil yang sepi bernama Funajima antara Honshu dan Kyushu.
Duel Miyamoto Musashi yang paling terkenal adalah dengan Sasiki Kojiro. Reputasi Sasaki Kojiro dikenal di seluruh Kekaisaran Jepang dan dijuluki sebagai Iblis dari Provinsi Barat.
Musashi kemudian meninggalkan Hosokawa. Pada awalnya ada spekulasi bahwa Musashi tiba-tiba menjadi takut. Musashi membenarkan kepergiannya dengan menjelaskan bahwa karena Kojiro melayani penguasa Hosokawa maka dia secara de facto berperang dengan Hosokawa dan harus pergi.
Namun, dapat diduga bahwa rencana Musashi yang sebenarnya adalah mengacaukan musuhnya dan menghancurkan kepercayaan dirinya.
Tampaknya Musashi adalah ahli strategi sekaligus ahli pedang. Keesokan paginya, Musashi bangun terlambat, mandi, dan sarapan dengan santai. Agak terlambat, dia naik perahu dayung ke Funajima. Legenda menyatakan bahwa Musashi mengambil dayung ekstra dari perahu dan mengukirnya menjadi pedang kayu. “Pedang itu lebih panjang dari pedang Kojiro yang terkenal,” Williams menambahkan.
Bentrokan para master
Musashi tiba antara jam 9 dan 11 pagi, bukan pada jam 8 pagi yang disepakati. Tukang perahu mendaratkan Musashi. Musashi yang bertelanjang kaki menemukan Kojiro yang marah dengan senjata di tangan. Rupanya Kojiro telah menunggunya.
Kojiro bergegas ke tepi air dan dengan marah melemparkan sarung pedangnya ke dalam air. Musashi tersenyum dan berkata, “Kamu kalah, Kojiro. Hanya pecundang yang tidak membutuhkan sarungnya.”
Penghinaan dan keterlambatan Musashi benar-benar memberikan efek yang diinginkan. Kojiro menyerbu ke arah Musashi dengan pukulan maut yang diarahkan ke tengah dahinya. Luka itu merobek ikat kepala Musashi tetapi tidak memotongnya. Sementara itu, Musashi menjebak Kojiro di tempat yang sama dengan pedang dayungnya.
Kojiro jatuh ke pasir dan menebas Musashi secara horizontal. Pukulan itu menimbulkan luka selebar 7,6 cm di paha Musashi. Namun pukulan itu tidak mengenai pembuluh darah besar mana pun.
Musashi menyerang lagi, kali ini mematahkan rusuk kiri lawannya. Darah mengalir keluar dari mulut dan hidung Kojiro saat dia jatuh pingsan. Seketika, Musashi memeriksa tanda-tanda kehidupan. Karena tidak ada, dia membungkuk kepada pejabat yang menyaksikan, kembali ke kapal, dan berlayar pergi sebelum pengikut Kojiro sempat membalas dendam.
Untuk memperingati Kojiro dan duel tersebut, Funajima diganti namanya menjadi Ganryu-Jima.
Musashi melepaskan pedang
Setelah mengalahkan Kojiro, Miyamoto Musashi bisa mengeklaim sebagai pendekar pedang terhebat di Kekaisaran Jepang. Tapi dia baru menjadi samurai terhebat setelah hari-hari duelnya selesai.
Kematian Kojiro membuat Musashi sedih dan dia mengalami semacam kebangkitan spiritual. Sementara Musashi kemudian berpartisipasi dalam duel kecil, musha shugyo-nya (pengembaraan) telah berakhir.
Dia menjadi mawas diri dan menulis saat ini:
“Saya mengerti bahwa saya belum menjadi pemenang karena keahlian yang luar biasa dalam seni bela diri. Mungkin saya memiliki bakat alami atau tidak menyimpang dari prinsip-prinsip alami. Atau lagi, apakah seni bela diri dari gaya lain kurang? Setelah itu, bertekad untuk mencapai pemahaman yang lebih jelas tentang prinsip-prinsip yang mendalam, saya berlatih siang dan malam. Pada saat saya berusia 50 tahun, saya menyadari jalan seni bela diri ini secara alami.”
Ahli pedang itu menjadi guru seni bela diri dan menganut filosofi Buddhisme Zen. Dia juga serius berlatih seni bela diri, menekuni kaligrafi, dan melukis. Dia, pada kenyataannya, menjadi samurai yang ideal sebagai sarjana, seniman, dan ahli pengendalian diri.
Warisan sang samurai terhebat
Pada tahun 1643, Musashi mungkin merasakan kematian datang ketika dia mulai menulis otobiografinya, Go Rin No Sho. Ini juga dikenal sebagai Kitab Lima Lingkaran. Musashi menyelesaikannya dalam waktu 2 tahun.
Diyakini Musashi menderita kanker. Pada Mei 1645 dia memberikan hadiah kepada murid-muridnya dan menulis 21 prinsip disiplin berjudul The Way of Walking Alone. Dia meninggal pada 19 Mei 1645.
Seperti The Art of War karya Sun Tzu, beberapa nasihat Musashi memiliki nilai abadi. Seperti yang ditulis Musashi: “Tidak ada apa pun di luar diri Anda yang dapat membuat Anda menjadi lebih baik, lebih kuat, lebih kaya, lebih cepat, atau lebih pintar. Semuanya ada di dalam. Semuanya ada. Jangan mencari apa pun di luar dirimu.”
Kisah hidupnya yang memukau membuatnya terus dikenang hingga kini sebagai salah satu samurai terhebat di Kekaisaran Jepang.
Gel Duri Landak Berpotensi Sembuhkan Luka: Termasuk Luka akibat Tertusuk Duri?
Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah Kekaisaran Jepang, Miyamoto Musashi merupakan salah satu samurai terhebat dan terkenal. Kisah hidupnya menjadi inspirasi banyak karya seni maupun orang banyak.
Ia melakukan banyak duel dengan samurai-samurai lain di Kekaisaran Jepang. Kehebatannya membuat banyak samurai ingin mengalahkannya demi menaikkan pamor mereka.
Di antara begitu banyak duel yang dilakukan oleh Musashi, duelnya dengan Sasaki Kojiro merupakan duel yang paling terkenal.
Siapa Miyamoto Musashi?
Detail kehidupan Musashi sering dikaburkan oleh dongeng dan fantasi. Bahkan identitas ibunya pun diperdebatkan. Meskipun demikian, beberapa sejarawan berhasil mengumpulkan fakta-fakta seputar samurai terhebat di Kekaisaran Jepang ini.
Miyamoto Musashi, nama asli Miyamoto Masana, lahir pada tahun 1584 di Mimasaka atau Harima, Jepang. “Ia adalah samurai Jepang terkenal pada periode awal Edo atau Tokugawa (1603–1867),” tulis Nick Forrest Evangelista di laman Britannica.
Musashi memulai karirnya sebagai petarung di awal kehidupannya ketika. Pada usia 13 tahun, dia mengalahkan seorang pria dalam pertempuran tunggal dan lawannya pun tewas seketika.
Di tahun 1600, Musashi berada di pihak yang kalah dalam Pertempuran Sekigahara (yang membuka jalan untuk mendirikan Keshogunan Tokugawa), menjadi salah satu ronin (samurai tak bertuan).
Ia pun akhirnya memulai pencarian pribadi untuk mengembangkan teknik pedang yang sempurna. Sang samurai berhasil menciptakan nito ichi-ryu, gaya memagari dengan dua pedang, dan sekarang sering disebut sebagai kensai (sword saint).
Musashi mengaku telah bertarung dalam lebih dari 60 pertarungan pedang individu. Banyak lawannya tewas dalam duel-duel dengan Musashi. Dan ia pun memenangkan semua duel itu.
Duel legendaris Miyamoto Musashi
Duel Musashi yang paling terkenal terjadi pada tahun 1612, melawan musuh bebuyutannya Sasaki Kojiro. “Kojiro adalah seorang pendekar pedang yang keahliannya setara dengan Musashi,” tambah Evangelista. Keduanya saling bersaing.
Miyamoto Musashi, ingin mengakhiri gagasan tentang siapa yang benar-benar pendekar pedang terbaik. Maka ia pun meminta Lord Hosokawa Tadaoki (samurai yang dihormati di Kekaisaran Jepang) untuk mengatur duel dengan Sasaki Kojiro.
Duel berlangsung pada 13 April 1612, di pulau terpencil Ganryujima di Funashima, lepas pantai Provinsi Bizen. Sebagai bagian dari strategi untuk memengaruhi suasana hati Kojiro, Musashi sengaja datang terlambat 3 jam.
Strategi Musashi untuk duel ini adalah dengan sengaja menunda pertarungan semaksimal mungkin dan membuat Kojiro menunggu lama.
Musashi juga mengetahui bahwa Kojiro menggunakan pedang ekstra panjang dan biasa memanfaatkan jarak jauh saat menggunakan senjatanya. Untuk mengantisipasi keunggulan panjang ini, Musashi mengambil dayung yang rusak dan memahat bokken kayu yang lebih panjang. Itu dilakukannya selama perjalanannya ke pulau.
Pertarungan berlangsung sangat cepat dan intens. Keduanya saling menyerang secara bersamaan. Musashi memukul dahi depan Kojiro dengan gerakan yang sangat tajam dan tepat. Serangan Kojiro mencapai penutup kepala yang digunakan Musashi dan menyebabkan sayatan kecil di bagian depan kepalanya.
Setelah Kojiro jatuh, dia mencoba serangan kedua dan terakhir. Saat itu, Kojiro mengincar kaki Musashi. Namun, Musashi melompat untuk menghindari serangan terakhir tersebut. Saat itu, Musashi mengenai pinggul Kojiro dengan pukulan fatal seketika yang merenggut nyawa Kojiro. Tulang rusuk kiri Kojiro patah dan paru-parunya tertusuk.
Sasaki Kojiro, pendiri Ganryu dan seorang samurai terampil yang terkenal. Keahlian Kojiro menjadikannya sebagai salah satu samurai paling dihormati sepanjang masa di Kekaisaran Jepang.
Kojiro adalah pengikut dari garis keturunan dan tradisi yang panjang dan sangat dihormati. Dia belajar ilmu pedang dengan Master Toda Seigen dari Chujo Ryu dan Kenemaki Jisai, muridnya.
Reputasi Sasaki Kojiro dikenal di seluruh Kekaisaran Jepang dan dijuluki sebagai Iblis dari Provinsi Barat.
Reputasi Sasaki Kojiro dikenal di seluruh Kekaisaran Jepang dan dijuluki sebagai “Iblis dari Provinsi Barat”. Dia menggunakan nama pertempuran Ganryu yang berarti batu besar dan dikabarkan tidak pernah kalah dalam duel.
Selama waktu duel, Kojiro adalah pengajar Hosokawa Tadaoki, seorang daimyo yang sangat penting di Kekaisaran Jepang.
Apa yang Terjadi setelah Musashi memenangkan duel dengan Sasaki Kojiro?
Saat itu, Musashi mendekati usia 30-an. Duel melawan Kojiro berdampak besar pada Musashi.
Sang samurai terhebat itu merenungkan tentang semua kemenangan yang diraihnya sejauh ini. Ia bahkan berusaha mencari tahu mengapa ia bisa memenangkan semua duel.
Apakah itu karena kekuatan fisiknya? Atau apakah itu karena kelemahan lawan-lawannya? Atau, mungkin, apakah itu karena kehendak Tuhan?
Melihat ke depan dari titik awal pertanyaan-pertanyaan ini, Musashi menghabiskan sisa hidupnya—lebih dari dua pertiga sisa hidupnya, untuk mencari jawaban.
Sejak saat itu ia bersentuhan dengan bentuk-bentuk artistik lainnya, seperti lukisan, patung, puisi, bahkan arsitektur dan urbanisme.
Karena duelnya dengan Sasaki Kojiro, Musashi mencapai kebangkitan spiritual. Ia pun meninggalkan semua duel di masa depan hingga akhir hayatnya.
Kisah hidupnya yang memukau membuatnya terus dikenang hingga kini sebagai salah satu samurai terhebat di Kekaisaran Jepang.
Kura-Kura Leher Ular Rote Terancam Punah, Masyarakat Jadi Kunci Konservasi
Saat mendengar kata samurai maka di benak kita pasti akan terlintas ke negara Jepang. Samurai adalah seorang ahli pedang yang mengabdi pada bangsawan dan masyarakat. Mereka sangat menjunjung tinggi harga diri dan kehormatan. Tak jarang mereka rela melakukan bunuh diri demi menjaga nama baiknya.
Samurai sebetulnya memiliki arti luas sebagai seorang pejuang atau petugas militer dalam peperangan. Kalian mungkin sudah tak asing lagi dengan nama-nama yang ada di bawah ini, tapi di Jepang benar-benar ada 9 samurai hebat yang melegenda namanya. Siapa saja mereka?
Miyamoto Musashi merupakan seorang ronin atau samurai yang mengembara. Artinya dia tidak mengabdi pada siapapun. Di Jepang, banyak sekali ronin, tapi yang paling terkenal adalah Musashi karena kepiawaiannya dalam memainkan pedang. Dia bahkan mendapatkan julukan sebagai “Dewa Pedang” pada eranya.
Samurai ini buta mata kanannya karena cacar. Tapi hal tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk menjadi jenderal yang sangat ditakuti di Jepang. Dia memiliki karakter yang kasar tapi tegas! Julukan yang melekat kepadanya adalah “Naga Bermata Satu”.
Kalian pasti kenal dengan nama Ninja Hattori. Nama yang familiar ini sebenarnya berasal dari Hattori Hanzo. Seorang samurai sekaligus ninja. Dia mendapatkan julukan sebagai Devil Hanzo (Setan Hanzo) karena kemampuan membunuhnya yang luar biasa.
Baca juga: 7 Masjid Ini Buktikan Jepang Junjung Tinggi Toleransi Umat Beragama.
Honda adalah seorang samurai bawahan dari Tokugawa Ieyasu. Dia memiliki julukan sebagai “Prajurit yang Melampaui Kematian”. Pasalnya dia akan terus berjuang meski sekarat dalam peperangan sekalipun!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Maeda keiji adalah bawahan dari Oda Nobunaga. Namanya sering disamakan dengan tokoh Lu Bu dari sejarah Cina. Pasalnya mereka berdua sama-sama ahli berkuda yang handal di peperangan.
Yukimura tak hanya terkenal sebagai samurai, tapi juga ahli strategis militer. Bahkan dia bisa memenangkan pertempuran meski pasukan yang dibawanya sedikit.
Toyotomi Hideyoshi
Hideyoshi dikenal sebagai tokoh pemersatu di Jepang. Berawal dari karirnya sebagai prajurit rendahan, dia kemudian menjelma sebagai samurai tak terkalahkan.
Oda Nobunaga adalah nama yang sangat terkenal di dunia Samurai Jepang. Dia bahkan mendapatkan julukan sebagai Demon King atau Raja Iblis karena terkenal sadis dalam peperangan. Di tengah kesuksesan besar yang diraihnya, dia malah melakukan harakiri setelah dihasut oleh salah satu pengawal setianya sendiri.
Takeda Shingen digadang-gadangkan sebagai satu-satunya samurai yang bisa mengalahkan Oda Nobunaga. Sayangnya, dia meninggal tertembus timah panas dalam peperangan di tahun 1573. Selain mahir mengayunkan pedang, dia juga dikenal sebagai pemanah jitu.
Baca juga: 9 Kebiasaan “Sederhana” Orang Jepang yang Bisa Ditiru!