Tempat ibadah Islam
Selain di rumah, umat Islam biasa beribadah di masjid atau mushola. Masjid berasal dari kata sajada yang artinya tempat sujud, Sedangkan mushola adalah masjid berukuran kecil, yang disebut dengan langgar atau surau.
Rumah ibadah Islam tak hanya menjadi tempat ibadah bagi muslim. Perayaan hari besar, ceramah, belajar, diskusi, dan kajian bisa dilakukan di masjid. Dalam sejarahnya, masjid juga menjadi sarana aktivitas sosial masyarakat dan kemiliteran.
Malaikat Pencabut Nyawa di Islam
Malaikat pencabut nyawa dikenal dengan nama malaikat Izrail. Nama Izrail, menurut pakar tafsir Prof. Quraish Shihab, tidak diketahui secara jelas asal muasal namanya karena tidak ditemukan dalam Al-Quran maupun sunnah yang shahih. Namun, nama tersebut sudah lekat sekali diidentikkan dengan pencabut nyawa manusia.
Ada sebuah informasi tentang malaikat pencabut nyawa yang mungkin belum diketahui. Malaikat pencabut nyawa tidak hanya satu, melainkan berjumlah banyak. Tugas malaikat mencabut nyawa manusia disebutkan dalam Al-Quran surat As-Sajadah: 11.
? ???? ?????????????? ??????? ????????? ???????? ??????? ?????? ????? ????? ????????? ???????????? ?
Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.”
Informasi tersebut disajikan dalam buku karya Prof. Quraish Shihab, “Malaikat dalam Al-Qur’an: Yang Halus & Yang Terlihat”.
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa malaikat maut tidak hanya berjumlah satu, melainkan banyak. Adapun malaikat Izrail sendiri, disebut sebagai pemimpin dari sekian banyak malaikat pencabut nyawa.
Terdapat dua keterangan dalam Al-Quran yang menerangkan tentang jumlah malaikat pencabut nyawa (malakul maut):
????? ?????????????? ??????? ????????? ??????? ??????? ?????? ????? ?????? ????????? ???????????
Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kalian, kemudian kepada Tuhan kalian, kalian akan dikembalikan.” (QS. As-Sajdah : 11)
Pada ayat ini, malaikat disebutkan dengan kata tunggal; malak (???????), yang menunjukkan bahwa jumlah malaikat pencabut nyawa hanya satu.
Artikel terkait: 10 Nama Malaikat Beserta Tugasnya yang Penting untuk Parents Ajarkan kepada Anak
Seperti dalam ayat berikut:
?????? ?????????? ?????? ??????????? ?????????? ?????????? ???????? ???????? ????? ?????? ?????????? ????????? ??????????? ????????? ?????? ??? ????????????
Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya. (QS. Al-An’am : 61)
Dua keterangan tentang jumlah malaikat maut (pencabut nyawa) pada ayat-ayat di atas, alhamdulillah tidaklah bertentangan. Sebab, malaikat maut memang jumlahnya satu, tetapi ia memiliki banyak pasukan yang membantu tugasnya.
Tempat ibadah Hindu
Hindu menjadi agama berikutnya yang dianut masyarakat Indonesia. Tempat ibadah Hindu adalah Pura yang memiliki beberapa klasifikasi dan fungsi. Pura menjadi tempat berdoa pada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, para dewa, dan roh leluhur.
Selain sebagai tempat ibadah, Pura menjadi sarana melakukan kegiatan sosial. Misal sarana pendidikan moral, mewujudkan rasa bakti, dan belajar berbagai keterampilan yang bermanfaat.
Nama-nama tempat ibadah agama di Indonesia
Malaikat Pencabut Nyawa di Kristen
Kitab Ibrani 1:14 dengan lugas menjelaskan bahwa malaikat adalah roh-roh yang melayani. Mereka diciptakan untuk melayani Allah yang Maha Kuasa.
Kediaman mereka adalah di Surga, tempat Allah bertahta. Selain bertugas untuk melayani Allah, kitab Mazmur 148:2 menulis bahwa malaikat diciptakan untuk memuji Allah. Demikian tertulis, “Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!”
Alkitab menceritakan adanya malaikat-malaikat berjulukan Serafim yang mengelilingi tahta Allah dan mereka terus menerus tiada henti-henti memuji Allah.
Nabi Yesaya menceritakan penglihatannya demikian, “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.”
Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” (Yesaya 6:1-3).
Mengutip dari Media.nelti.com, dalam Kristen Katolik, mengenal 7 malaikat Agung yang memiliki nama dan tugas-tugasnya masing-masing. Namun tidak disebutkan dalam alkitab, tentang tugas malaikat pencabut nyawa. Dalam Alkitab malaikat agung yang sering disebut yaitu Mikhael, Gabriel, Rafael, sedangkan keempat malaikat agung lainnya adalah Uriel, Barachiel, Sealtiel dan Yehudi.
Meskipun tak disebut secara khusus tentang malaikat pencabut nyawa, tetapi menurut Alkitab, ketika manusia meninggal, jiwa dan roh orang-orang yang ada di dalam Yesus, roh mereka akan pergi ke surga (1 Kor 5:5) dan surga yang dimaksudkan adalah Firdaus.
Sedangkan jiwa-jiwa yang menolak Yesus akan masuk ke siksaan api neraka sementara bersama-sama dengan orang-orang dari zaman Nuh yang juga menolak Kristus (1 Petrus 3:20).
Sesudah itu mereka akan dihukum untuk selama-lamanya di lautan api kekal (Wahyu 20:15). Roh dan jiwa mereka dibawa oleh malaikat ke satu tempat yang dalam.
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa roh orang mati tidak bisa berjalan sesukanya, tetapi mereka tetap dikawal. Jadi arwah orang mati bersikap pasif tidak tidak mempunyai pilihan lain, ia harus menuruti malaikat yang membawanya.
Dalam Kamus Teologi dapat mengartikan Kematian sebagai akhir kehidupan jasmani yang terjadi secara otomatis, menurut waktu yang ditetapkan oleh Tuhan, dan tidak ada satu pun manusia yang mampu menolak kematian.
Dengan kematian sejarah hidup manusia dihadapan Allah mencapai bentuk yang lengkap dan tak dapat diubah. Kitab suci memandang kematian sebagai hal yang alami, (Mzm 49 11-12; ayat 40:6-7) dan sebagai akibat dosa (Kej.3:19; Rm 5:12). Kematian adalah musuh terakhir yang harus dikalahkan (1Kor 15:26)
Tempat ibadah Budha
Nama tempat ibadah Budha adalah Vihara atau kerap ditulis Wihara. Layaknya tempat ibadah agama lain, Vihara memiliki banyak fungsi selain sarana berdoa. Salah satunya sarana sosial kemasyarakatan.
Fungsi Vihara lainnya adalah fasilitas pendidikan, pengembangan budaya, dan membangun komunitas umat Budha di Indonesia. Vihara tentunya bukan tempat ibadah asing bagi masyarakat Indonesia.
Bisnis.com, JAKARTA - Ucapan belasungkawa adalah ekspresi simpati dan penghormatan yang disampaikan kepada keluarga atau orang terdekat seseorang yang telah meninggal.
Tujuan utama ucapan belasungkawa adalah memberikan dukungan moral, penghiburan, dan doa kepada keluarga yang berduka, serta menghormati kenangan dan kehidupan almarhum/almarhumah.
Ucapan belasungkawa bisa bersifat umum atau didasarkan pada nilai-nilai agama tertentu, seperti dalam konteks Islam, Kristen, Hindu, Budha, atau agama lainnya.
Ucapan ini mencerminkan rasa kehilangan, empati, dan harapan akan ketenangan roh almarhum di kehidupan setelah mati.
Ucapan belasungkawa biasanya juga menyertakan doa, harapan, atau pesan-pesan positif yang bertujuan menguatkan hati keluarga yang ditinggalkan.
Selain itu, ucapan belasungkawa bisa diucapkan secara lisan, ditulis dalam surat, kartu belasungkawa, atau media komunikasi lainnya, tergantung pada tradisi dan preferensi masing-masing individu atau keluarga yang berduka.
Malaikat Pencabut Nyawa dalam Ajaran Hindu
Menurut kepercayaan umat Hindu, Yama (Sanskerta: ??; Yama) adalah dewa yang pertama kali dijumpai oleh roh orang mati saat berangkat menuju wilayah surgawi, sehingga dia juga bergelar dewa kematian. Tugasnya utamanya yaitu mengadili roh orang mati, dengan didampingi oleh asistennya yang disebut Citragupta, pencatat karma manusia. Karena keadilannya, ia disebut pula Dharmaraja.
Yama biasanya digambarkan sebagai seorang pria berkulit biru, memiliki wahana berupa seekor kerbau hitam raksasa. Ia bersenjata gada atau danda dan membawa jerat.
Yama juga dikatakan muncul dalam wujud berbeda saat menghampiri orang baik dan orang jahat menjelang kematiannya. Untuk orang jahat, Yama akan terlihat memiliki kaki yang sangat besar, dengan bibir tipis membara, mata sedalam ruang hampa, dan rambut yang terbakar api.
Untuk orang baik, dia dikatakan tampil sebagai sosok yang indah, mirip dalam bentuk Wisnu, dengan empat lengan dan mata menyenangkan. Dia memiliki dua anjing mengerikan bermata empat yang bertugas menjaga jalan yang dilewati roh orang mati menuju alam Yama.
Menurut kitab Purana, Yama adalah putra Surya atau dewa matahari dan Saranya putri Wiswakarma. Dia memiliki kakak bernama Waiwaswata Manu, dan saudara kembar perempuan bernama Yamuna. Selain itu, ia memiliki ibu tiri bernama Radnyi, Praba, dan Caya.
Yama memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat suci yang bernama Gokarna. Di sana ia memuja Siwa dengan cara bertapa selama ribuan tahun. Siwa berkenaan dengan tapa yang dilakukan Yama, lalu ia diangkat sebagai dewa kematian. Ia diberi hak untuk menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang melakukan dosa, dan memberikan berkah kepada orang-orang yang berbuat kebajikan.
Tempat ibadah Kristen dan Katolik
Umat kedua agama tersebut beribadah di gereja, yang mudah ditemukan di lingkungan umum. Sama seperti masjid, gereja tidak hanya menjadi sarana ibadah. Tapi juga menjalin komunikasi antar umat dan lingkungan umum.
Salah satunya lewat kegiatan sosial yang bertuan membantu masyarakat luas. Misal mengumpulkan makanan dan membaginya pada yang membutuhkan, organisasi amal, bantuan pada tunawisma, dan pendidikan pada segala lapisan usia.